WONOGIRI, JATENG || Wartajawatengah.com_ Menolak bantuan relokasi rumah dari Pemprov Jawa Tengah, dikarenakan tidak punya biaya untuk swadaya relokasi, tiga keluarga tersebut terletak di Desa Tunggur, Kecamatan Slogohimo, Kabupaten Wonogiri, Jumat (04/10/2024).
Kepala Desa Tunggur Sriyanto mengungkapkan, ada sejumlah warga yang terdampak tanah longsor, tahun lalu. Mereka kemudian diusulkan untuk direlokasi ke tempat yang lebih aman.
Beberapa waktu kemudian, Pemprov Jateng berencana memberikan bantuan kepada empat keluarga di Desa Tunggur guna merelokasi rumah mereka. Setiap keluarga berhak menerima bantuan senilai Rp 40 juta untuk membangun rumah di area relokasi.
"Awalnya, mereka mau menerima bantuan. Tapi setelah sosialisasi, ada tiga keluarga yang tidak siap (menolak). Sedangkan yang satu (keluarga) mau, lokasinya tidak begitu jauh," kata Sriyanto.
Ketiga keluarga tersebut menolak bantuan karena tidak mempunyai biaya swadaya. Sriyanto menerangkan, penerima bantuan juga mesti punya biaya swadaya, salah satunya untuk membangun fondasi rumah.
Adapun bantuan yang akan diberikan, digunakan untuk membangun rumah sistem panel instan (Ruspin). Ketiga keluarga itu akhirnya tetap menghuni rumah lama mereka, kendati rawan longsor. Sriyanto terus mengingatkan agar mereka selalu waspada atas potensi kerawanan itu.
"Kalau misalnya hujan lebat, kami minta mengungsi ke tempat saudaranya yang lebih aman," imbuh Sriyanto.
Ditempat terpisah, Kepala Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Dispera KPP) Wonogiri Purwadi menerangkan, bantuan itu disalurkan melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi Jateng.
"Penerima akan memperoleh Ruspin yang bisa dibangun lebih cepat. Ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi, antara lain Ruspin harus didirikan di tanah milik penerima bantuan. Di samping itu, mereka juga membutuhkan dana swadaya untuk membangun rumah," tutur Purwadi.
Menurut dia, awalnya ada lima calon penerima bantuan. Yakni empat keluarga di Desa Tunggur dan satu keluarga di Desa Padarangin. Hanya dua di antara mereka yang siap menerima, sedangkan tiga lainnya tidak siap.
"Pihaknya telah berupaya memberi pemahaman kepada para calon penerima bantuan. Namun, petugas tidak bisa memaksa jika keluarga itu menolak," pungkas Purwadi.
Menurut pengamatan Dinas dan kajian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), rumah warga itu berpotensi terdampak longsor karena tingkat kemiringan lokasinya cukup curam. Adapun calon area relokasi lebih aman dari tanah longsor.
(Red/Pupung/Giyarto)
Social Plugin