GUNUNGKIDUL, DIY || Wartajawatengah.com_ Buntut beredarnya Video Call Sex (VCS), yang diduga pelakunya adalah salah satu oknum pelajar Sekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 9 Gunungkidul, menjadi perbincangan hangat masyarakat luas, yang berada wilayah Kalurahan Pringombo, Kapanewon Rongkop, Kabupaten Gunungkidul, Jumat (06/12/2024).
Kepala Sekolah MTsN 9 Gunungkidul, Drs. Iskak Rusmadi, saat ditemui awak media mengatakan, membenarkan bahwa siswa yang melakukan perbuatan yang tidak terpuji tersebut, memang betul siswa MTsN 9 Gunungkidul. Iskak Rusmadi juga mengatakan, kejadian tersebut diluar kegiatan Sekolah maka dari itu slsudah bukan tanggung jawab dari pihak sekolah, melainkan sudah menjadi tanggung jawab orang tua Siswa yang bersangkutan.
“Memang betul siswa yang terekam di video adalah murid disini, pada hari ini si anak tidak masuk sekolah. Yang jelas, mengenai viralnya video tersebut anak sudah di luar pantauan kita. Segala aktivitas siswa di luar sekolah, menjadi tanggung jawab orang tuanya, maka terkait hal itu bisa ditanyakan kepada orang tuanya saja,” jelas Iskak.
Diketahui lebih lanjut, oknum pelaku Video call sex (VCS) berstatus pelajar laki-laki masih dibawah umur berinisial (R), pelaku masih duduk dibangku kelas 8 MTsN 9 Gunungkidul, bertempat tinggal wilayah Kalurahan Petir, Kapanewon Rongkop, Kabupaten Gunungkidul. Video viral tersebut diinput melalui aplikasi Whattsap, sampai kini video tersebut masih tersebar luas menjadi perbincangan hangat ditengah masyarakat.
Sebagian besar masyarakat yang sudah melihat isi video, sangat menyayangkan tindakan tidak terpuji yang dilakukan oleh anak dibawah umur masih berstatus pelajar MTsN tersebut, apalagi pelaku status bersekolah yang berlatar belakang kental dengan ke agamaan, tercoreng oknum pelajar (telah melakukan onani) melalui VCS dihadapan seorang perempuan juga masih pelajar dan dibawah umur. Video yang berukuran 11,10 MB berdurasi 2 Menit 18 detik menerangkan, keduanya saling memperlihatkan anggota badannya yang terlarang. Keduanya saling imbal balik untuk saling memperlihatkan miliknya masing-masing.
Pihak sekolah sudah sering kali mengingatkan kepada murid-murid disini untuk berhati-hati dalam menggunakan Handphone (gadget), tidak boleh menggunakan sembarangan.
“Pasca kejadian ini kami bersama komite sekolah akan berencana mengadakan rapat, memanggil orang tuanya untuk melakukan klarifikasi. Selanjutnya kita akan melakukan upaya dengan melakukan diskusi, supaya tidak terulang kembali dan akan melakukan langkah memberikan himbuan tentang penggunaan Handphone,” Pungkas Iskak.
(Redaksi)
0 Komentar