GUNUNGKIDUL, DIY ||Wartajawatengah.com_ Bupati Gunungkidul H.Sunaryanta, meninjau pemberdayaan masyarakat dalam budidaya tanaman kebutuhan pokok, bersama dengan Dinas Pertanian, Panewu, Lurah melakukan kunjungan ke Dusun Wediutah, Kalurahan Ngeposari, Kapanewon Semanu, Kabupaten Gunungkidul, Selasa (23/07/2024).
Kunjungan ini juga meliputi peninjauan Sungai Ngreneng yang rencananya akan dimanfaatkan airnya untuk kebutuhan masyarakat setempat.
Bupati Gunungkidul H. Sunaryanta menjelaskan, dalam meninjau pemberdayaan masyarakat, pada Kelompok Wanita Tani (KWT) Maju Makmur, untuk melihat langsung budidaya tanaman kebutuhan pokok seperti ayam, sayuran, dan lain-lain.
"Selain itu, kami melihat Sungai Ngreneng yang nantinya akan dimanfaatkan airnya untuk mencukupi kebutuhan masyarakat, terutama di bidang pertanian." Tutur H.Sunaryanta.
Bupati Gunungkidul juga mengatakan, pemanfaatan air Sungai Ngreneng mendapat dukungan dari Kementerian Pertahanan, melalui pengabdian Universitas Pertahanan. Bupati Gunungkidul H.Sunaryanta juga menyebutkan, selain pertanian mata air ini bakal dijadikan sumber air minum.
"Pertanian yang mengalami kekeringan selama musim kemarau, tidak bisa dimanfaatkan dengan baik. Maka dari itu, kami akan memanfaatkan daerah yang sudah terpenuhi airnya, untuk pengairan pertanian," Imbuh H.Sunaryanta.
Lurah Kalurahan Ngaposari, Kapanewon Semanu, Ciptadi mengungkapkan, seluruh warga di wilayahnya memanfaatkan Sungai Ngreneng. Namun saat ini masih banyak air yang belum bisa dimanfaatkan dan mengalir masuk ke perut bumi.
"Airnya masuk langsung ke perut bumi. Dengan bantuan dari Kementerian Pertahanan, air akan diangkat untuk pertanian. Pertanian tanpa air adalah hal yang tidak mungkin. Oleh karena itu, kami memanfaatkan sumber ini untuk ketahanan pangan, khususnya di Kalurahan Ngeposari," Ungkap Ciptadi.
Pihaknya juga menambahkan bahwa luas pertanian yang akan mendapat manfaat sekitar 700 hingga 800 hektar. Saat ini sarana prasarana sudah dibangun, dengan difasilitasi oleh Kementerian Pertahanan. Sumber airnya mencapai 370 liter per detik.
"Namun yang diangkat baru sekitar 10% nya, sisanya masih masuk ke perut bumi. Fokusnya adalah untuk kebutuhan air pertanian karena air bersih sudah tercover oleh PDAM," pungkas Ciptadi.
Dengan adanya inisiatif ini, diharapkan pertanian di Kabupaten Gunungkidul dapat lebih produktif, dan mampu menghadapi tantangan musim kemarau yang seringkali menghambat pertumbuhan tanaman.
(Red/Bowo)
Social Plugin