Evakuasi Mayat Lansia di Luweng Rejoso : Diduga Bunuh Diri Akibat Depresi


WONOGIRI, JATENG || wartajawatengah.com_ Polres Wonogiri bersama tim gabungan dari BPBD, dan Tim SAR Kabupaten Wonogiri berhasil mengevakuasi seorang warga yang ditemukan meninggal dunia di dalam Luweng atau Goa Vertikal Rejoso, Dusun Bogor, Desa Gudangharjo, Kecamatan Paranggupito, Kabupaten Wonogiri, Selasa (08/07/2025).

Korban diketahui merupakan seorang laki-laki inisial S (52), seorang petani asal Desa Sambiharjo, Kecamatan Paranggupito Kabupaten Wonogiri. 

Berdasarkan keterangan saksi dan keluarga, korban telah lama mengalami depresi karena permasalahan ekonomi dan pisah ranjang dengan istrinya sejak Maret 2023.

Kapolres Wonogiri AKBP Jarot Sungkowo, S.H., S.I.K., M.H., melalui Kasi Humas AKP Anom Prabowo, S.H., M.H., menjelaskan, penemuan berawal dari saksi yang yang mencium bau menyengat di sekitar Luweng Rejoso, pada Senin (07/07/2025).

Saksi Joko Purwanto kemudian mencari sumber bau tersebut dan melihat adanya sesosok mayat di dalam luweng. Ia kemudian melaporkan hal tersebut ke Polsek Paranggupito.

Tim gabungan dari Polsek Paranggupito, staf Kecamatan Paranggupito, dan BPBD Wonogiri langsung turun ke lokasi untuk melakukan pencarian dan evakuasi. Medan terjal dan kedalaman Luweng sekitar 50 meter membuat proses evakuasi memakan waktu cukup lama.

“Evakuasi dilakukan mulai pukul 13.00 WIB dan korban baru berhasil diangkat sekitar pukul 17.45 WIB dalam kondisi meninggal dunia dengan kondisi jasad sudah membusuk,” jelas Anom.

Berdasarkan pemeriksaan medis dari Puskesmas Paranggupito, korban diperkirakan sudah meninggal sekitar lima hari sebelumnya. Tubuh korban ditemukan telah membusuk dan mengeluarkan bau menyengat. 

Dari keterangan keluarga, korban memang hidup menyendiri di sebuah gubug di tegalan miliknya dekat Luweng Rejoso sejak pisah ranjang dengan istri. Bekal makanan rutin dikirim sang ibu, tetapi beberapa hari terakhir bekal tersebut tak pernah diambil.

Kasihumas menambahkan, pihak keluarga menduga kuat korban sengaja mengakhiri hidup dengan melompat ke dalam Luweng karena mengalami depresi. 

“Keluarga korban menganggap peristiwa ini sebagai musibah dan menolak dilakukan autopsi lanjutan," ujarnya.

Dengan kejadian ini, Polres Wonogiri mengimbau masyarakat agar selalu peduli dengan kondisi lingkungan sekitar, terutama keluarga yang mengalami permasalahan mental atau depresi, agar peristiwa serupa tidak terulang. 



(Red/Pupung/Giyarto)