GUNUNGKIDUL, DIY || wartajawatengah.com – Jagat media sosial dihebohkan dengan viralnya kasus dugaan perselingkuhan seorang aparatur pemerintah berstatus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) tenaga kesehatan, berinisial HNF, warga Kalurahan Hargosari, Kapanewon Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul, Selasa (23/9/2025).
HS, melaporkan istrinya ke pihak kepolisian istrinya HNF, setelah mengaku tak lagi sanggup menahan amarah akibat perselingkuhan yang berulang kali terjadi.
Dalam laporannya, HS menuturkan bahwa rumah tangga yang dibinanya selama 10 tahun telah beberapa kali diguncang isu perselingkuhan.
“Sudah lima kali saya memaafkan, bahkan yang keempat dulu hampir ricuh sampai ada upaya pengeroyokan. Tapi saya tetap memaafkan demi anak. Namun kali ini, saya benar-benar tidak bisa lagi,” tegas HS saat ditemui wartawan.
Perselingkuhan kelima menjadi puncak keretakan. HNF disebut sulit ditemui, kerap menghindar, hingga akhirnya HS kehilangan kesabaran. Insiden memuncak ketika HS mendatangi rumah orang tua pria yang diduga menjadi selingkuhan istrinya, berinisial SM, tetangga satu padukuhan di Pakel, Hargosari. Dalam kondisi emosi, HS mengaku sempat memecahkan kaca rumah karena tak menemukan pria yang dicari.
“Saya spontan, kesal, karena tidak ketemu. Tapi saya sudah minta maaf langsung ke pemilik rumah. Tidak saya sangka justru dilaporkan balik oleh istri saya sendiri,” ungkap HS.
Tak terima dilaporkan dengan tuduhan perusakan, HS akhirnya balik melaporkan istrinya atas dugaan perselingkuhan. Namun yang membuat kasus ini semakin melebar, HS menuding adanya keterlibatan perangkat kalurahan yang dianggap ikut memperkeruh suasana.
HS menyebut seorang oknum Jogoboyo Kalurahan Hargosari berinisial MG terlalu jauh masuk ke ranah pribadi.
“Seharusnya ini urusan rumah tangga, bisa diselesaikan dalam keluarga. Tapi justru ada perangkat desa yang ikut campur, bahkan mengungkit masalah pribadi saya, seolah-olah ingin menjatuhkan,” beber HS.
Tak hanya itu, HS juga mengaitkan keterlibatan oknum Ketua RT 02 Padukuhan Pakel, berinisial SS, yang menurutnya memperkeruh keadaan.
“Saya hanya ingin masalah ini selesai secara baik-baik. Tapi ada pihak yang bukan keluarga, ikut-ikutan masuk, malah menambah keributan,” lanjutnya.
Kini kasus ini tengah ditangani aparat kepolisian. HS berharap pemerintah setempat hingga aparat penegak hukum memberikan perhatian serius dan menindak tegas pihak-pihak yang dianggap memperkeruh prahara rumah tangganya.
“Saya tidak ingin nama saya semakin dicemarkan. Saya mohon agar aparat hukum menegakkan aturan dengan adil. Siapa pun yang salah, harus ditindak, termasuk oknum yang tidak ada sangkut-paut keluarga tapi ikut campur,” pungkas HS.
Kasus ini menjadi sorotan publik Gunungkidul, bukan hanya karena melibatkan tenaga kesehatan P3K, tetapi juga lantaran menyeret nama perangkat kalurahan yang disebut-sebut mencampuri persoalan rumah tangga warga. Aparat hukum kini dituntut bergerak cepat untuk mengurai persoalan agar tidak berlarut-larut.
(Red/Pupung)
Social Plugin