Kuliner Ekstrem Musiman Ulat Jati : Selain Kaya Protein Juga Menjadi Penghasilan Tambahan Masyarakat Gunungkidul


GUNUNGKIDUL, DIY || Wartajawatengah.com_ Beberapa waktu terahir ini warga Gunungkidul dikejutkan degan fenomena ulat jati yang muncul di awal musim penghujan ini.

Ulat jati dikenal sebagai hewan pemakan daun yang terlihat bergelantungan di daun-daun pohon jati, di Wilayah Kapanewon Rongkop, Kabupaten Gunungkidul, Senin (18/11/2024).


Proses ini merupakan salah satu cara bertahan hidup ulat jati sekaligus tempat unuk bermetaforfosis menjadi kepompong, ulat jati akan turun dari pohon untuk mencari tempat aman ditanah. Ulat jati akan turun dari daun berwarna hitam sebelum nantinya berganti warna menjadi merah kecoklatan setelah berubah menjadi ungkrung/ungker/Kepompong.


Saat bermetamorfosis, ulat jati berubah kepompong selama berminggu-minggu sampai beberapa bulan hingga akhirnya berubah menjadi kupu-kupu, proses itu menjadi perhatian di lingkungan masyarakat gunung kidul.



Selain itu uler jati dimanfaatkan masyarakat sebagai kuliner, juga mengandung sumber protein. Ulat jati tak hanya dikonsumsi sendiri, tetapi juga dapat dijadikan sebagai penghasilan tambahan dengan cara dijual.


Untuk pengolahan ulat jati ini biasanya digoreng, yaitu dipadukan bumbu bawang putih dan garam lalu direbus dengan menggunakan bumbu bacem lalu digoreng.


Akan tetapi, kita juga perlu berhati hati, jangan terlalu banyak memakannya jika baru pertama mencoba karena dapat memicu alergi ketika mengkonsumsinya.




(Redaksi/Pupung)