GUNUNGKIDUL, DIY || wartajawatengah.com — Peristiwa kecelakaan laut kembali terjadi di perairan selatan Gunungkidul. Sebuah kapal nelayan bernama Putra Pratama dilaporkan terbalik di kawasan Pantai Nglolang, Kalurahan Kemadang, Kapanewon Tanjungsari, pada Kamis (30/10/2025) sekitar pukul 07.00 WIB.
Menurut keterangan Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah II Pantai Baron, Marjono, kejadian bermula ketika dua anak buah kapal (ABK) berangkat dari Pantai Baron untuk menarik jaring (krendet) lobster. Saat tiba di lokasi, kapal diduga terlalu menepi hingga tersapu gelombang besar yang datang tiba-tiba. Akibatnya, kapal terbalik dan hancur dihantam ombak.
“Dua ABK sempat melompat ke laut untuk menyelamatkan diri. Satu nelayan bernama Sugito berhasil berenang ke tepi pantai, sedangkan satu ABK lainnya, Supomo, tidak sempat terselamatkan karena diduga kelelahan dan tenggelam,” jelas Marjono saat dikonfirmasi, Kamis pagi.
Petugas Satlinmas yang menerima laporan dari warga segera menuju lokasi kejadian untuk melakukan evakuasi. Korban selamat, Sugito (38), warga Dusun Tenggang, Kemadang, langsung dibawa ke klinik kesehatan karena mengalami luka-luka akibat benturan batu karang.
Sementara korban Supomo (36), warga Sumuran RT 04/RW 03, Kemadang, dinyatakan hilang dan dilakukan pencarian oleh tim SAR gabungan sejak Kamis sore hingga Jumat pagi (31/10/2025).
Operasi pencarian melibatkan kapal rescue, jetski dari Pantai Baron dan Drini, serta tim darat yang menyisir tebing dan pesisir sejauh 1–2 kilometer dari titik kejadian. Pantauan udara juga dilakukan menggunakan drone untuk memperluas area pencarian.
Upaya tersebut akhirnya membuahkan hasil, hari Jumat (31/10/2025), sekitar pukul 08.30 WIB, korban Supomo ditemukan oleh tim kapal dalam kondisi meninggal dunia, mengapung di permukaan air tidak jauh dari lokasi kapal terbalik, sekitar 30 meter ke arah barat.
“Korban ditemukan dalam keadaan masih utuh, hanya kulit ari yang terkelupas. Setelah dievakuasi, jenazah dibawa ke Posko Satlinmas Pantai Baron untuk dilakukan pemeriksaan oleh pihak Puskesmas, Polsek, dan instansi terkait,” tutur Marjono.
Pemulasaraan jenazah dilakukan di ruang jenazah Posko Pantai Baron sebelum diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.
Marjono juga mengimbau, para nelayan agar lebih berhati-hati dalam beraktivitas di laut, terutama saat kondisi gelombang tinggi yang kerap terjadi pada musim pancaroba seperti sekarang ini.
(Red/Eko.Pras)


.png) 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
%20(8).jpeg) 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Social Plugin