Pemkab Wonogiri Salurkan Bansos Tunai, Bagi Pedagang Korban Kebakaran Pasar Kota


WONOGIRI, JATENG || wartajawatengah.com_ Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri memastikan akan menyalurkan bantuan sosial (bansos) berupa uang tunai kepada pedagang yang menjadi korban kebakaran Pasar Kota Wonogiri. Selain itu, para pedagang juga akan difasilitasi pasar darurat tanpa pungutan biaya sepeser pun.


Kebijakan tersebut disampaikan langsung oleh Bupati Wonogiri Setyo Sukarno dalam sarasehan bersama para pedagang terdampak di Pendapa Rumah Dinas Bupati, Rabu (8/10/2025) siang.



Menurut Setyo, setiap pedagang yang memiliki los atau kios di pasar yang terbakar pada Senin (6/10/2025) akan menerima bansos uang tunai sebesar Rp1 juta. Jumlah itu akan menyesuaikan dengan banyaknya lapak yang dimiliki pedagang.


“Pedagang yang memiliki satu los atau kios akan menerima Rp1 juta. Jika memiliki lebih dari satu, tentu akan kami hitung proporsional. Nanti ada rumusannya,” ujar Setyo.


Masa Darurat dan Pembangunan Pasar Sementara, Pemkab Wonogiri telah menetapkan status tanggap darurat selama dua pekan pascakebakaran besar yang meludeskan ratusan kios tersebut. Dalam rentang waktu itu, pemerintah akan segera membangun pasar darurat agar aktivitas ekonomi pedagang bisa segera pulih. Lokasi pasar darurat sudah disiapkan dan tengah dibuat site plan-nya. 


Setyo menjelaskan, pembagian lokasi dagang akan dilakukan secara mandiri oleh klaster pedagang, seperti pedagang daging, sayur, pakaian, dan lainnya, sesuai kesepakatan internal mereka.


“Pembangunan pasar darurat akan kami laksanakan dalam masa tanggap darurat ini. Tidak ada pungutan apa pun untuk menempatinya,” tegas Bupati.


Waspada Pungli, Pemkab Siap Tindak Tegas

Bupati juga menepis kabar adanya oknum yang menarik pungutan liar sebesar Rp500 ribu hingga Rp1 juta dari para pedagang untuk mendapatkan tempat di pasar darurat.


“Kami tegaskan, itu bukan dari pihak kami. Laporkan segera ke aparat penegak hukum atau ke Pemkab. Jika terbukti ada oknum, akan kami tindak tegas,” ujarnya.


Hingga Rabu (8/10), Pemkab Wonogiri belum menentukan batas kavling bagi pedagang di pasar darurat. Namun, pedagang diperbolehkan sementara menempati area sekitar pasar lama untuk tetap berjualan sembari menunggu pembangunan selesai.

Anggaran dan Data Dampak Kebakaran

Pemkab Wonogiri mengalokasikan anggaran Rp6 miliar dari Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk penanganan pascakebakaran Pasar Kota Wonogiri.


Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan (Diskopdag) Kabupaten Wonogiri, Wahyu Widayati, menyampaikan bahwa pasar darurat akan dibangun di terminal bus dan terminal non-bus yang berdekatan dengan lokasi pasar lama.


" Total bangunan yang terdampak dan tidak terdampak langsung berjumlah 1.368 unit los dan kios, termasuk 38 los di terminal dan 49 los di sisi barat pasar yang masih utuh," pungkas Wahyu.





(Red/Giyarto)