GUNUNGKIDUL, DIY (Wartajawatengah.com )_ Dinas Kebudayaan Kabupaten Gunungkidul pada tahun 2024 menggelar potensi rintisan kalurahan budaya yang diikuti dari 28 kalurahan se-Kabupaten Gunungkidul. Dan pada kali ini tiba giliran tim akreditasi dari dinas Kebudayaan Kabupaten Gunungkidul menyambangi Pemerintah Kalurahan Selang, Kapanewon Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, Selasa (11/06/2024).
Kegiatan yang di mulai dari hari minggu 9 Juni 2024 sampai hari Sabtu 15 Juni 2024 yang bakal digelar masing-masing Kalurahan.
Pada hari Senin 10 Juli 2024, kurang lebih pukul 14.00 WIB, tiba giliran Pemerintah Kalurahan Selang, Kapanewon Wonosari, Kabupaten Gunungkidul mendapat kunjungan oleh tim akreditasi dari Dinas Kebudayaan Gunungkidul.
Gelar Potensi Rintisan Kalurahan Budaya, yang berlangsung di Balai pendopo Kalurahan Selang tersebut, menampilkan pameran UMKM lokal, pentas seni, budaya lokal dan upacara tradisi adat Jawa.
Lurah Selang, Wardoyo menyampaikan, selain menampilkan semua potensi yang ada di wilayahnya, kegiatan tersebut juga bertujuan untuk menggerakkan roda perekonomian warga, meskipun persiapan hanya dalam waktu enam hari, apa yang kita jalankan optimis kalurahan selang masuk Rintisan Kalurahan Budaya.
" Persiapan hanya enam hari ( Bandung bondo woso) tapi meskipun demikian Kalurahan kami optimis lolos masuk Rintisan Kalurahan Budaya," jelasnya Wardoyo.
Wardoyo juga berharap kedepan bisa masuk Desa Budaya dan bisa berkompitisi, bersaing untuk mensukseskan Undang- undang Keistimewaan.
Di tempat yang sama Kepala dinas kebudayaan, Chairul Agus Mantara, S.IP, MM mengatakan pada tahun 2024 ini mengundang 43 Kalurahan untuk bisa ikut kompetisi, namun setelah penutupan pengumpulan Portofolio hanya ada 34 Kalurahan, padahal di tahun ini ada 20 kuota.
"Sebelumnya sudah ada 40 Kalurahan yang masuk rintisan Kalurahan Budaya, harapannya sekarang di tahun ini bertambah 20 sehingga bisa mencapai 60 Kalurahan," Kata Agus Mantara.
Ada 5 aspek untuk masuk Rintisan Kalurahan Budaya yaitu, Adat Tradisi, Seni, Bahasa Sastra, Pengetahuan Tradisional dan Teknologi Tradisional, Tata Ruang Cagar Budaya.
(Red/Bowo)
0 Komentar