Kasus Dugaan Keracunan, Dua SPPG Gunungkidul Hentikan Operasional Sementara


GUNUNGKIDUL, DIY || wartajawatengah.com — Dua dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah Wonosari, Gunungkidul, yakni Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Jeruksari dan Siraman, untuk sementara waktu dihentikan operasionalnya. Langkah ini diambil menyusul adanya dugaan kasus keracunan makanan pada kegiatan MBG beberapa waktu lalu.

Komandan Kodim 0730/Gunungkidul, Letkol Inf Roni Hermawan, saat dikonfirmasi pada Rabu (8/10/2025), membenarkan penutupan sementara dua dapur tersebut.


“Iya, ada dua dapur, yang pertama di Jeruksari dan satu lagi di Siraman. Penutupan dilakukan sementara waktu untuk pembenahan internal setelah muncul dugaan keracunan,” ujar Roni.


Menurutnya, keputusan penghentian sementara ini merupakan langkah antisipatif agar kejadian serupa tidak terulang, sekaligus bentuk evaluasi terhadap pengelolaan dapur MBG di daerah lain.


“Ini jadi pembelajaran bagi SPPG lain agar lebih ketat dalam menjaga kebersihan dan kelayakan dapur. Kami juga sudah minta agar semua dapur segera mengurus Sertifikat Laik Higiene dan Sanitasi (SLHS), sertifikat halal, serta melibatkan koki yang tersertifikasi,” jelasnya.


Roni menegaskan, kedua SPPG tersebut tidak memiliki keterkaitan langsung dengan TNI atau Kodim. Ia menyebut, pengelolaan dapur sepenuhnya berada di bawah koordinasi Badan Gizi Nasional (BGN) bersama mitra pelaksana.


“Dapur ini milik mitra yang bekerja sama langsung dengan BGN. Kami dari Kodim hanya menjalankan pendampingan, bukan pengelolaan,” tegasnya.


Pendampingan yang dilakukan Kodim, lanjut Roni, bersifat administratif dan pengawasan ringan, seperti memastikan distribusi makanan sesuai jumlah penerima manfaat di tiap sekolah.


“Kami hanya memastikan distribusi berjalan tepat sasaran dan sesuai SOP. Kalau ada yang kurang sesuai, kami hanya bisa mengingatkan, tidak sampai mengintervensi anggaran atau operasional dapur,” ujarnya.


Roni menambahkan, proses pembenahan di dua dapur MBG itu akan terus dipantau hingga dinyatakan aman beroperasi kembali. Ia berharap, insiden dugaan keracunan menjadi evaluasi menyeluruh bagi pelaksanaan program nasional tersebut di wilayah Gunungkidul.





(Red)