Nguri-Uri Tradisi Rasulan Grogol Bejiharjo Berbagai Kesenian Tradisional Dipentaskan


GUNUNGKIDUL, DIY(Wartajawatengah.com)_ Tradisi dari nenek moyang yang masih dilestarikan yaitu Tradisi rasulan (Bersih Desa) yang tiap satu tahun sekali dirayakan. Pada saat ini dilaksanakan oleh masyarakat, Padukuhan Grogol, Kalurahan Bejiharjo, Kapanewon Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul, Rabu (26/06/2024).


Serangkaian acara tradisi 'Bersih Dusun' sudah tersusun rapi oleh panitia dari enam (6) Padukuhan se-Kalurahan Bejiharjo, Kapanewon Karangmojo yaitu Padukuhan Grogol 1, Grogol 2, Grogol 3, Grogol 4, Grogol 5 dan Grogol 6,  secara serentak melangsungkan kirab budaya dengan meriah.


Moment rasulan terselenggara setiap satu tahun sekali, masyarakat sangat antusias sehingga panitia mengemas rasulan kali ini lebih meriah sehingga mempersiapkan berbagai acara. Jenis kegiatan mulai dari lomba kesenian tari, kesenian campursari dan olah raga seperti pertandingan bola voli yang pesertanya semua dari masyarakat Grogol satu hingga Grogol enam.


Menurut keterangan warga setempat di depan awak media mengatakan, rasul tahun ini juga diadakan pengajian akbar, dengan mengusung tema "Grogol bersolawat". Pengajian Akbar telah diselenggarakan pada hari Senin tanggal 23 Juni 2026 kemarin, dengan Ustad KH Abdul Hamid Daldiri atau yang dikenal dengan Gus Mamik.


“Puncak acara jatuh pada hari ini Rabu 26 Juni 2024, pada siang ini dimeriahkan pawai budaya, kemudian sore nanti final pertandingan voli,” jelasnya.


Acara kirab budaya dipimpin langsung Lurah Bejiharjo Sigit Wibowo Nugroho, puncak kirab budaya dimulai dari lapangan Grogol 2. Penampilan kesenian tradisional masing- masing Padukuhan, mulai seni tari, reog, Gejok lesung, toklek, dan bergodo berbaris rapi sesuai urutan masing-masing Padukuhan.


Acara kirab budaya Bersih Desa Kalurahan Bejiharjo terlaksana dengan tertib, juga hadir guna pengamanan acara jajaran Polsek Karangmojo, tidak ketinggalan RSB (Radio sedulur Bejiharjo), beserta Karangtaruna Kalurahan Bejiharjo, ikut serta turun jalan untuk menjaga keamanan dan kelancaran kirap sampai di gedung serbaguna.


Moment sakral tujuan akhir yang ditunggu-tunggu masyarakat diadakan upacara Rasulan atau Bersih Desa yaitu  memanjatkan do’a sebagai ucapan syukur kepada Tuhan atas segala berkah dan kesehatan dan kemakmuran hidup Masyarakat Grogol, baik para petani, pedagang, karyawan ataupun profesi lainnya. Tak cukup dengan kegiatan kirap sebagai puncak kegiatan, ditutup dengan menggelar budaya wayang kulit semalam suntuk.


(Red/Mawan)