GUNUNGKIDUL, DIY ||Wartajawatengah.com_ Dilaksanakan tradisi bersih Dusun atau Rasulan Kalurahan Bohol blok selatan, dengan berbagai rangkaian acara yang digelar di Wilayah Padukuhan Songgoringgi, Kalurahan Bohol, Kapanewon Rongkop, Kabupaten Gunungkidul, Senin (02/09/2024).
Tradisi Rasulan mempunyai dua makna, yaitu gerakan bersih-bersih yang dilakukan secara gotong-royong dan persembahan terhadap leluhur. Falsafah Jawa mengajarkan manusia hidup menyatu dengan alam, tradisi rasulan dilakasanakan turun temurun setiap tahun digelar masyarakat. Sebagai ungkapan syukur atas hasil panen para petani, berharap hasilnya tak berkurang dan warga terhindar musibah.
Pada hari Senin Pahing 2 September 2024, warga 4 Padukuhan Kalurahan Bohol Blok selatan menggelar tradisi kenduri dalam rangka perayaan Rasulan. Acara ini diawali dengan doa yang dipimpin oleh juru kunci Supardi, dan dilanjutkan prosesi ritual genduri yang diikrarkan Mbah Adi Sagiman, serta dilaksanakan di "Rumah Budaya Kalurahan Bohol". Acara genduri tradisi rasulan dihadiri oleh Lurah Kalurahan Bohol, Margana beserta jajaran Pemerintahan Kalurahan Bohol, dan warga masyarakat blok selatan Kalurahan Bohol.
Lurah Margana menuturkan, rasulan ini tidak ubahnya sebagai sarana bersilaturahmi antar warga, serta tetap melestarikan kebudayaan secara turun temurun, yang dilaksanakan seusainya panen raya.
" Dengan rasulan ini, semoga kerukunan antar warga semakin erat, walaupun terlaksananya tradisi rasulan tahun ini terasa beda dengan tahun sebelumnya. Karena untuk tahun ini masyarakat gagal panen, dikarenakan kemarau panjang. Tetapi tidak menyurutkan semangat, untuk melestarikan tradisi rasulan seperti tahun sebelumnya," ucap Margana.
Tradisi Rasulan Kalurahan Bohol blok selatan dilaksanakan 4 Padukuhan, diantaranya (Padukuhan Songgoringgi, Bamban, Bohol, Gamping), yang terdiri dari 160 KK, dari 4 Padukuhan. Terlaksananya acara tradisi rasulan dengan dana iuran masyarakat 4 Padukuhan, dengan cara iuran Rp.150.000/Kepala Keluarga (KK), dan mendapatkan sumbangan dana donatur warga perantau.
Susunan acara tradisi rasulan dimulai pada hari Minggu, 1 September 2024, dengan melakukan tradisi bersih-bersih dua punden, diantaranya Punden Kyai Soleh dan Punden Watu Tumpeng, dilanjutkan pementasan seni Jathilan Yogo Jopruso. Dilanjutkan pada hari Senin, 2 September 2024, dimulai tradisi genduri, dilanjutkan hiburan seni Campursari Alaska, serta puncak acara dengan Wayang Kulit dengan dalang Ki Bayu Asmoro.
Ditempat terpisah Tokoh masyarakat mantan Dukuh Songgoringgi, Wasiran, menambahkan, dengan terlaksananya acara tradisi rasulan yang dilaksanakan setahun sekali, bukti masih terjaganya tradisi budaya leluhur yang dilestarikan hingga saat ini.
" Mari kita memajukan Kalurahan Bohol, lewat bidangnya masing-masing. Wujutkan Hingga di kenang sampai akhir jaman," Pungkas Wasiran.
(Red/Pupung)
0 Komentar