Gunungkidul(Wartajawatengah.com)-Self Harm,tindakan yang menyakiti diri sendiri saat prustasi malah di jadikan tren sejumlah siswi di SMPN 2 Saptosari,Gunungkidul,Jumat
(08/03/2024).
Wakil kepala sekolah SMPN 2 Saptosari Mujiono Spd,mengatakan kasus self harm dilakukan oleh pelajar putri.Mereka kedapatan melukai diri sendiri dengan cara menyayat tangan dengan silet,kasus ini sudah terpantau sejak akhir tahun lalu.
"Ada 23 anak melukai diri sendiri dengan silet. Pada bagian pergelangan tangan disayat dengan silet," Tutur Mujiyono.
Sebanyak 23 anak tersebut semuanya berjenis kelamin perempuan. Mereka menjadi korban pengaruh negatif media sosial platform TikTok.
"Faktor kedua pemicu self harm karena keluarga," Ujar Mujiyono
Dari total 328 siswa SMPN 2 Saptosari, sebanyak 30 persen tidak mendapat pengasuhan langsung dari orang tua.Mereka hanya tinggal bersama dengan nenek atau kakek,sementara orang tuanya bekerja ke luar kota.
Pihak sekolah pun langsung bergerak cepat melakukan pembinaan. Selain anak, pihak orang tua juga telah dipanggil untuk dicarikan jalan keluar.
"Kami juga berkomunikasi dan konsultasi dengan Puskesmas Saptosari," Pungkas Mujiyono.
(Red/Pupung)
Social Plugin