Puluhan Warga Playen Diduga Keracunan Makanan Satu Diantaranya Dinyatakan Meninggal Dunia


Gunungkidul (Wartajawatengah.com) _ Diduga keracunan makanan, kembali terjadi di Gunungkidul, kali ini dari 12 korban dan 1 Korban dinyatakan meninggal dunia, di Wilayah Padukuhan Mojosari, Kalurahan Playen, Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul, Minggu (26/05/2024).


Salah satu Korban yang masih duduk di bangku SD tersebut dinyatakan meninggal dunia, pada hari Minggu 26 mei 2024, pukul 05:00 wib, setelah mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Nurrohmah Gading, selama dua hari.


Kronologi diduga keracunan makanan, Korban  KAS (10) Warga Padukuhan Mojosari, Kalurahan Playen, Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul. Sebelumnya tidak mengikuti bersama keluarganya yang sedang menggelar acara syukuran di rumah neneknya. Acara tersebut dikarenakan adanya keluarga korban ada yang diterima kerja, lalu kekuarga korban menggelar acara syukuran kecil-kecilan di rumah neneknya, yang masih satu wilayah di Kalurahan Playen.


Semua keluarga ada sekitar kurang lebih 17 orang, setelah selesai acara makan-makan 12 orang diantaranya merasa mual dan sakit perut, namun sekitar 5 orang tidak merasakan gejala apapun. Selanjutnya langsung dilarikan ke Rumah Sakit guna untuk diperiksa, dan diantaranya ada yang sudah dibawa pulang, ada yang di rujuk ke rumah sakit besar di Jogja dan salah satunya korban KAS (10) meninggal dunia.


Kepala Dusun Mojosari Suratman  mengatakan, benar adanya kabar tersebut , salah satu warganya meninggal dunia diduda keracunan makanan.


" Keluarga korban sedang menggelar acara syukuran dirumah neneknya , korban pada saat itu tidak ikut . Karena tidak ikut, korban di bawakan nasi dengan lauk ayam, gudangan dan sayur, setelah korban memakannya tidak berselang lama korban merasa mual-mual seperti diare dan langsung di bawa ke Rumah sakit Nurrohmah Gading. Setelah dirasa mendingan korban dibawa pulang oleh keluarganya kerumah namun pada hari sabtu korban kembali di larikan ke rumah Sakit karena  kembali sakit mual-mual," Jelas Suratman.


Ia menambahkan, setelah diperiksa dari pihak Rumah Sakit menyatakan bahwa korban harus rawat inap, dan mendapatkan rujukan ke rumah sakit yang lebih besar namun karena beberapa rumah sakit penuh. Korban dirawat sementara di Rumah Sakit Nurrohmah, sambil menunggu adanya kamar kosong di RSUD Sardjito Yogyakarta.


" Saya sempat menjenguk ke rumah sakit Nurrohmah Gading, dan kondisi korban semakin kritis, setelah dirawat dua hari saya rencana mau jenguk kembali korban namun pada pukul 05:00 wib, saya mendapatkan telfon kalau korban sudah meninggal dunia di Rumah Sakit Nurrohmah Gading," Pungkas Suratman.


(Red/ Haris )