WONOGIRI, JATENG (Wartajawatengah.com)_
Merasa dirugikan dalam postingan di medsos
Guru agama salah satu SDN Sidoharjo, Kabupaten Wonogiri, melapor ke Mapolres Wonogiri, Jumat (28/06/2024).
Guru agama tersebut berinisial (SM), mengaku dirugikan atas postingan di media sosial, dengan tuduhan yang tidak pernah dilakukan dan sangat mencederai instansi.
Dikarenakan (SM) merasa tak melakukan hal yang dituduhkan dalam sebuah postingan di media sosial, kemudian adanya penjelasan adanya aduan yang telah disampaikan ke Disdikbud Wonogiri, (SM) dituduh dengan dugaan telah menghamili murid silatnya.
“Waktu itu saya sampaikan, kalau saya terbukti menghamili murid silatnya, dengan bukti konkret dan ada korban mengadu, bukti video dan lainnya silahkan dipertemukan dengan saya,” Ungkap SM.
(SM) menuturkan, bahwa tidak adanya bukti dalam aduan tersebut, dan (SM) juga telah dipanggil Korwil Disdikbud Kabupaten Wonogiri, guna untuk memberikan klarifikasi.
“Itu hanya hoaks. Itu aduan anonim, anak SD saja bisa nulis. Dinas juga bilang kalau sudah turun. Yang hamil nggak ada, tidak ada bukti. Wong saya tidak melakukan,” Tandas SM.
Dalam unggahan di media sosial, soal kabar adanya aduan (SM), yang diduga telah menghamili murid perguruan silatnya. Dalam peristiwa tersebut (SM) merasa sangat dirugikan, hal itu membuat Keluarga (SM) terguncang dan menurut keterangan dari (SM), Istrinya bahkan sampai tidak mau makan mengetahui adanya pemberitaan di media sosial tersebut.
“Saya kalut itu. Makanya saya ingin ini diselesaikan. Saya laporkan ke Polres Wonogiri,” Tegas SM.
Dalam peristiwa tersebut selanjutnya (SM), melaporkan pemilik akun Facebook (FB) yang memposting soal aduan itu. Menurut keterangan (SM), polisi telah menerima laporannya, serta merespon laporannya dengan baik.
“Saya minta diselesaikan secara hukum, ini menyangkut harga diri saya. Yang kita laporkan di (FB). Saya tidak melakukan itu dan saya merasa dirugikan,” Terang SM.
Menurut keterangan (SM), Polisi juga sudah melakukan penyelidikan dan telah menemukan sosok pemilik akun (FB) tersebut.
Menurut pengakuan (SM), postingan tersebut sangat mencemarkan nama baiknya dan sangat merugikan. Dalam pengakuannya (SM) tidak punya hubungan sepesial dengan murid silatnya, apalagi sampai dituduh menghamili murid silatnya seperti hal dugaan dalam media sosial (FB) tersebut.
“Saya berani lapor ke Polres karena saya memang benar. Saya merasa dirugikan atas potingan itu,” Pungkas SM.
(Red/Giyarto)
Social Plugin