Ulas Balik Isu Viral Komunitas Songgo Bareng Gruduk Bupati Gunungkidul


GUNUNGKIDUL, DIY (Wartajawatengah.com)_ Memotret Isu Investasi, Ekonomi Kreatif, dan Kemiskinan yang masih menjadi momok masyarakat Kabupaten Gunungkidul Komunitas Songgo Bareng menggelar acara 'Gruduk Bupati' bertempat di Pasar Agrowijil, Kelurahan Gari, Kecamatan Wonosari, Gunungkidul, Selasa (02/07/2024).


Acara 'Gruduk Bupati' yang kedua kalinya terselenggara hari Minggu 30 Juni 2024,  dengan menghadirkan peserta yang terdiri dari mahasiswa, jurnalis, pedagang sekaligus pembeli di Pasar Agrowijil, dan stake holder yang berasal dari Wilayah Gunungkidul.


Berbeda dari Gruduk Bupati kemarin, acara malam tersebut mengambil tema yang sangat menarik. Yakni, Memotret Isu Investasi, Ekonomi Kreatif dan 

Kemiskinan hari Ini. Pengambilan tema tersebut adalah gambaran bagaimana Komunitas 'Songgo Bareng', merespons isu yang lagi sedang hangat-hangatnya di media sosial terkait Gunungkidul. Hal itu disampaikan, oleh Racha Julian Chairurrizal, 

S.IP, selaku Koordinator Acara Gruduk Bupati.


“Persoalan kemiskinan, pengelolaan ekonomi kerakyatan, ekonomi kreatif, dan investasi ini merupakan bidang-bidang yang sedang diseriusi oleh Pemerintah Kabupaten Gunungkidul. Maka perlu ada forum yang menyamakan visi, misi, dan penyusunan strategi. Agar semua bisa seperti sapu lidi,  yang menyatukan batang batang yang terpisah untuk bisa membersihkan sampah-sampah persoalan yang ada. Apalagi akhir-akhir ini, isu-isu tersebut viral ya,” Kata Racha.


Ketua Karang Taruna Gunungkidul yang sekaligus merupakan Direktur BUMDES Gari, Septian Nurmansah, memberikan respons yang positif untuk acara Gruduk Bupati 2 ini. Menurutnya, Komunitas 'Songgo Bareng' bisa jadi penyambung lidah rakyat, kepada para pimpinannya. Oleh karena itu, ia punya harapan besar untuk komunitas satu ini.


“Saya harap 'Songgo Bareng' bisa jadi komunitas yang konsisten dan berorientasi jangka panjang, berjuang selamanya,” Ucap Septian.


Selain Septian Nurmansah, sesi pertama Gruduk Bupati 2 juga diisi satu panelis lainnya. Diantaranya Dr.Ardito Bhinadi, M.Si, Pakar Ekonomi Kerakyatan UPN Veteran Yogyakarta. Setelah itu, sesi kedua langsung diisi dialog bupati dengan para peserta dan peserta bebas, menyampaikan kritik dan saran yang langsung ditanggapi oleh H.Sunaryanta.


Acara tidak hanya berisi dialog, acara ini juga menampilan berbagai hiburan yang diisi oleh warga asli Gunungkidul. Penampil pertama berupa Tunggu Cakruk Akustik, dilanjutkan oleh penampilan Tari Kreasi Gari, yang dibawakan oleh Kireyna Lathifah S.


Melihat antusiasme peserta sekaligus respons positif dari warganet di sosial media, Bupati Gunungkidul H.Sunaryanta mengharapkan, kegiatan seperti ini bisa terus dilestarikan.


“Saya suka acara yang kritis-kritis kayak gini. Harus terus dilanjutkan budaya-budaya berpikir, dan beradu gagasan seperti ini. Tapi ingat, jangan cuman kritis aja, harus mau 

berkontribusi dan punya inisiatif terlibat dalam pembangunan. Ditunggu Gruduk Bupati selanjutnya,” Ucap H.Sunaryanta.


Respons positif, juga disampaikan oleh beberapa Kepala Dinas yang hadir, di Pasar Agrowijil kemarin. Tak terkecuali Supriyanto selaku Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, yang menganggap acara Gruduk Bupati jadi salah satu acara kepemudaan yang patut dilestarikan. 


“Saya liat ini, jadi semacam kolaborasi antara para mahasiswa, pelaku UMKM, organisasi kepemudaan, dan pemerintah yang diramu dengan sangat baik. Seperti inilah spirit yang dibangun seharusnya dalam membangun Gunungkidul, songgo bareng,” Pungkas Supriyanto.


(Red/Mawan)