Pilihan Lurah Gunungkidul Muncul Wacana Bakal Digelar Dua Kali Tahun Depan





Gunungkidul (Wartajawatengah.com) —Adanya Wacana dalam penyelenggaraan dua kali pemilihan lurah di tahun depan, Pemkab Gunungkidul terus menggodok aturan penyelenggaraan pemilihan lurah yang sempat tertunda karena gelaran Pemilu dan Pilkada di 2024.


Kepala Bidang Bina Administrasi dan Aparatur Pemerintahan Kalurahan , Dinas Pemberdayaan Masyarkat Kalurahan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPMKP2KB) Gunungkidul, Kriswantoro mengatakan, tahun ini ada 30 lurah yang masa jabatannya berakhir pada 27 November mendatang. Berdasarkan Surat Edaran Kementarian Dalam Negeri No:100.3.5.5/244/SJ, maka penyelenggaran penyelenggaraan pemilihan harus ditunda.


Didalam edaran sudah dijelaskan, bahwa pilihan yang dilaksanakan setelah 23 November 2023, maka penyelenggaraannya akan ditunda sampai dengan selesainya tahapan Pemilu dan Pilkada 2024. 


“Untuk waktu pengganti pemilihan masih dikaji,” kata Kriswantoro.


Kiswantoro menuturkan, sempat ada opsi pelaksanaan akan digabung karena ada 56 lurah yang masa jabatannya habis di akhir 2024. Meski demikian, opsi ini tidak diambil karena mengacu hasil dari koordinasi dengan paguyuban lurah serta pertimbangan masa jabatan Pejabat Lurah.


“Opsi terakhir tetap diselenggarakan sendiri-sendiri. Wacananya pilihan lurah yang tertunda, tahapannya tetap dimulai di 2024, tapi pelaksanaan pencoblosan di awal 2025,” imbuh Kiswantoro.


Kriswanto mengakui dengan opsi ini, maka ada peluang di tahun depan diselenggarakan pemiliha lurah sebanyak dua kali. Meski demikian, ia memastikan bahwa opsi masih sebatas rencana karena keputusan masih menunggu hasil konsultasi dengan Pemda DIY.


“Kami sudah berkirim surat ke provinsi terkait dengan opsi adanya dua pilihan lurah di 2025. Namun hingga sekarang belum ada jawaban terkait dengan konsultasi ini,” kata Kiswantoro.


Selain itu, kepastian juga masih menunggu hasil dari revisi Undang-Undang No.6/2014 tentang Desa karena ada perubahan masa jabatan dari enam menjadi delapan tahun.



“Pokoknya masih dalam proses dan harapannya opsi yang dipilih merupakan yang terbaik,” Pungkas Kiswantoro.


(Red / Pupung)