Ticker

6/recent/ticker-posts

Si Berisik Garengpung Ramai Diburu Warga Kalurahan Bohol


 

Gunungkidul (Wartajawatengah.com) - Gunungkidul memiliki sejumlah makanan khas ekstrem Selain Puthul, Belalang, Jangkrik dan Ulat, belakangan ini Garengpung marak digandrungi oleh masyarakat Kalurahan Bohol, Kapanewon Rongkop, Kabupaten Gunungkidul, Minggu (12/05/2024).


Garengpung kemunculannya hanya setahun sekali, disaat pergantian musim hujan menuju kemarau, namun peminatnya juga masih begitu banyak. Serangga bersuara berisik itu biasanya hidup di kayu-kayu besar dan tinggi serta kemunculannya hanya saat pagi sampai siang hari saja.


Hewan yang menyerupi lalat namun bentuknya besar tersebut akhir-akhir ini banyak dijumpai di wilayah timur Gunungkidul seperti Kecamatan Rongkop dan Girisubo, serta beberapa daerah lainnya. Walaupun masih sedikit jumlahnya juga untuk mendapatkan hewan tersebut tidaklah

mudah, karena keberadaan Garengpung harus memanjat pohon yang tinggi.


Sebagian orang menilai jika hewan ini lebih enak dibanding belalang, menurut beberapa narasumber ada yang bilang kaya akan protein dan beberapa kandungan gizi lainnya. Namun ketika memiliki elergi atau tidak tahan, yang mengkonsumsinya akan mengalami gatal-gatal atau biduren dalam istilah Jawa.


Pecinta kuliner Garengpung warga Kalurahan Bohol, menurut Mujiran (49) mengatakan, Garengpung lebih enak kalau diolah bacem lalu digoreng.


"Rasanya kalau menurut saya enak, hampir mirip dengan belalang. Kalau yang paling enak itu dimasak bacem digoreng garing, sambelan dan nasi thiwul, pokoknya mantap rasanya," kata Mujiran.


Mengaku jika di wilayahnya juga sudah mulai banyak bermunculan garengpung dan tidak sedikit pula yang mencari hewan tersebut, untuk mendapatkannya hingga memanjat pohon yang cukup tinggi. Bahkan ada pula yang menjual hewan tersebut, per 50 Garengpung dihargai Rp 10.000 (Sepuluh Ribu Rupiah). 


Menurutnya, makanan ekstrem tersebut kini memang banyak diburu orang dan bahkan ada pula beberapa warga dari daerah Jawa Tengah dan luar Gunungkidul memesan makanan tersebut untuk dijadikan oleh-oleh.


(Red/Pupung)

Posting Komentar

0 Komentar