Lestarikan Tradisi Budaya Merti Dusun 2 Padukuhan Di Kalurahan Purwodadi


GUNUNGKIDUL, DIY ||Wartajawatengah.com_ Sudah menjadi agenda runtin setiap satu tahun sekali dua Padukuhan (Dusun Ngande-ande dan Dusun Wuluh) mengadakan acara sakral "Merti Dusun". Acara tersebut diselenggarakan di balai Padukuhan Ngande-ande, Kalurahan Purwodadi, Kapanewon Tepus, Kabupaten Gunungkidul, Jumat (02/08/2024).


Acara berlangsung hari Kamis 1 Agustus 2024, dimulai dari pukul 20.00 WIB sampai selesai dengan dihadiri kurang lebih 150 orang untuk mewakili dari dua Padukuhan. 


Menurut Suyanto selaku Dukuh Ngande-ande menyampaikan kegiatan ini diselenggarakan setiap satu tahun sekali jatuh pada hari Jum'at legi (malam Jum'at). Kegiatan ini mengadung makna simbol rasa syukur masyarakat kepada sang Pencipta atas apa yang telah diberikan. Karunia tersebut dapat berupa rejeki yang melimpah, keselamatan, ketentraman, serta keselarasan hidup di dunia. Kegiatan semacam ini merupakan warisan dari nenek moyang (leluhur) yang terus kita lestarikan sampai regenerasi selanjutnya.


" Ini nanti akan ada acara sakral yaitu genduri, akan dilaksanakan pukul 00.00 WIB (tengah malam) sebagai pemimpin do'a yaitu Pak Lurah Purwodadi yaitu Sagiyanto, kebetulan ia warga Padukuhan Ngande-ande. Sebelum genduri dimulai, kita isi pagelaran karawitan sekalian tirakatan sampai pagi," jelasnya.


Kegiatan semacam ini masih sangat ditemukan di Pedesaan maupun Pedusunan bagian dari ritus dan situs yang ada di Desa. Masyarakat Jawa percaya ketika kita sedang dilanda duka dan musibah mendalam pun masih banyak hal yang pantas disyukuri. Ada banyak cara untuk mengungkapkan rasa syukur kepada sang Pencipta.


"Karena sudah menjadi tradisi disini warga yang hadir membawa sedekah berupa nasi beserta lauk pauk yang dibungkus dengan daun pisang, daun jati dikumpulkan di balai Dusun yang nantinya pas genduri kita panjatkan do'a terlebih dahulu. Kemudian sehabis itu dilanjutkan acara kembul bujono (makan bersama) dengan semua warga yang hadir," terangnya.


Ditempat yang sama Lurah Sagiyanto sehabis memimpin acara do'a didepan awak media warta-jogja.com menyampaikan bahwa agenda Merti Dusun 2 Padukuhan yaitu Ngande-ande dan Padukuhan Wuluh) sudah bagian dari tradisi disini. Kegiatan seperti ini dalam bahasa jawa disebut momongi (Tirakatan Merti Dusun). Tirakatan sebagai sarana laku prihatin untuk memohon kepada SusunPencipta, dengan piranti sarana genduri ( bancakan ), dan seperti biasa sebelum acara dimulai ada acara karawitan di bersamai uyon-uyon dari karawitan Omah Seni " KRIDHA BIRAWA " yang beralamat di Dusun Ngande ande Purwodadi, Tepus, kebetulan ia juga pelaku seni disini.


"Dengan adanya acara Merti Dusun ini harapan kita semoga masyarakat diberi keberkahan dalam mencari dan mendapatkan rezeki, di jauhkan dari mara bahaya ( penyakit ), bagi yang bertani, berdagang, dan buruh, di berikan kelancaran, panen yang melimpah, di jauhkan dari penyakit tanaman, Aamin," jelasnya.


Hadir juga dalam acara tersebut Mahasiswa dari UGM yang kebetulan sedang KKN ada 6 orang yaitu Muhammad Iqbal Riza F - Teknik Rekayasa Mesin, Vinsa Nur Azharia Putri - Geofisika, Dwi Wulan Pinasti - Akuntansi Sektor Publik, Aurora Gracia Natalia Pakpahan - Ilmu Komunikasi, Ria Rizki Fadilla - Antropologi Budaya, dan Muhammad Rakan Zulkarnain - Pembangunan Sosial, mereka mengikuti prosesi acara Merti Dusun dari awal sampai akhir.



Menurut Muhammad Iqbal Riza F dirinya sangat kagum, dengan apa yang diketahuinya dikarenakan dimasa era modern seperti ini masyarakat Kabupaten Gunungkidul masih mau melestarikan adat budaya dari peninggalan nenek moyang. Termasuk disini di Dusun Ngande-ande dan Dusun Wuluh masih kompak, bergotong royong, guyub rukun dalam melaksanakan semua kegiatan.


"Dari awal sampai akhir acara kita ada disini, mencermati semuanya, dari prosesi mempersiapkan tempat, sampai acara puncak yaitu genduri. Sungguh, suasana kebersamaan masyarakat disini masih terjaga dengan baik, mereka ramah, saling peduli, dan yang bikin kita terkesan ada pagelaran karawitan yang klasik dan original. Satu lagi, tadi dipuncak acara setelah genduri kita bersama-sama makan bersama (kembul bujono), sungguh terasa kebersamaan disini sangat luar biasa," katanya.


Acara Merti Dusun yang diselenggarakan di Padukuhan Ngande-ande berjalan dengan lancar, sampai kurang lebih pukul 01.00 WIB, menampilkan karawitan jawa yang di mainkan masyarakat setempat.




(Red/Mawan)