H.Sunaryanta Menyamar Demi Untuk Berbaur Dengan Masyarakat Dalam Momen Karnaval HUT Gunungkidul Ke-194


GUNUNGKIDUL, DIY || BREAKING NEWS|| Wartajawatengah.com_ Peringatan HUT Gunungkidul ke-194 nampaknya membuat gatal Bupati Gunungkidul yang saat ini tengah cuti untuk menjalani masa kampanye. Rasa penasaran untuk melihat puncak acara peringatan pertama HUT Gunungkidul di tanggal yang baru ini membuat H.Sunaryanta nekat untuk datang layaknya warga biasa, terpantau menonton karnaval di Pertigaan Pasar Pring, Kepek, Wonosari, Sabtu (05/10/2024).


Sebagaimana diketahui, untuk pertama kalinya, HUT Gunungkidul diperingati pada tanggal 4 Oktober. Sebelumnya, peringatan dilangsungkan pada 27 Mei.


H.Sunaryanta membaur dengan warga masyarakat yang berjubel di lokasi. Aparat keamanan yang mengetahui kedatangan orang nomor satu di Gunungkidul ini sempat berniat membuka jalan agar Sunaryanta bisa maju ke depan untuk bisa melihat acara dengan leluasa di baris terdepan. Namun Sunaryanta yang datang menggunakan jaket serta masker ini menolak dan memilih untuk tidak mengganggu masyarakat.


Sejumlah warga masyarakat yang akhirnya mengenali sempat meminta foto kepada Bupati. Ia pun sempat melayani permintaan tersebut dan hanya beberapa detik membuka masker.


Pada prosesi puncak peringatan HUT Gunungkidul ke 194 ini, panitia memang memutuskan untuk tidak mengundang 3 pasangan calon Pilkada Gunungkidul atas nama netralitas. Awalnya, panitia sempat mengundang para kandidat. Namun kemudian, lantaran ada satu kandidat yang menyebut tidak bisa datang ke acara, akhirnya seluruh calon diputuskan untuk tidak diundang.



Kepada wartawan, H.Sunaryanta menyebut bahwa kehadirannya ini berlangsung spontan. Kebetulan, pada Sabtu malam ini, ia tidak memiliki jadwal kampanye. Bersama dengan putra keduanya serta ajudan, ia pun datang berombongan menggunakan sepeda motor.


"Tadi kalau kita pakai mobil pasti susah masuk ke sini. Kita tidak mau mengganggu masyarakat sehingga diputuskan naik motor saja dari Nglipar," papar H.Sunaryanta.


Ia mengaku bahwa ini merupakan pengalaman pertamanya menikmati hajatan karnaval di jalanan. Biasanya, ia menikmati acara dari panggung kehormatan bersama dengan para pejabat.


"Terus terang saya malah suka seperti ini. Nonton berdesakan bersama masyarakat. Saya bisa ngobrol bersama masyarakat kalau seperti ini," ucap H.Sunaryanta.


Berkaitan dengan perubahan tanggal HUT Gunungkidul sendiri, Sunaryanta menjelaskan bahwa hal tersebut memang inisiatifnya. Sebelumnya ia mendapatkan masukan dari sejumlah sejarawan serta budayawan berkaitan dengan asal muasal Kabupaten Gunungkidul.


Hal tersebut kemudian ia tindak lanjuti dengan memerintahkan kepada instansi-instansi terkait untuk melakukan kajian. Segera setelah didapatkan dokumen yang valid, akhirnya ia berkeputusan untuk mengubah tanggal lahir Kabupaten Gunungkidul.


"Kajiannya sudah sekitar 3 tahun dan kemudian setelah kita juga mendapatkan dokumen yang otentik dan valid, maka kemudian saya putuskan untuk mengubah tanggal hari jadi Kabupaten Gunungkidul," pungkas H.Sunaryanta.



(Red/Pupung)