WONOGIRI, JATENG || Wartajawatengah.com_ Perjuangan pengabdian seorang Guru Andrianto, asal Wonogiri yang mulanya mengajar di SMP Negeri 2 Plaosan, Magetan, Jawa Timur. Selama tujuh tahun dirinya telah mengajukan mutasi, kini surat permohonan tersebut telah dikabulkan, untuk mengajar di SMPN 1 Tirtomoyo, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Sabtu (21/12/2024).
Andrianto mengabdi menjadi seorang Guru, selama 14 tahun, Setiap hari berangkat dan pulang mengajar menempuh jarak 88 Km Tirtomoyo, Wonogiri, Jawa Tengah-Plaosan, Magetan, Jawa Timur. Aktifitas setiap harinya, ia berangkat untuk mengajar sebelum pukul 05.00 WIB, dari rumahnya di Desa Cangkring, Tirtomoyo, Wonogiri menuju ke SMPN 2 Plaosan, Desa Sidomukti, Magetan.
"Berangkat sebelum jam 5 pagi ke sekolah, pulangnya sampai rumah sudah jam 5 sore. Kadang malam kalau masih ada acara dengan teman," kata Andrianto.
Andrianto mengaku, sudah selama 7 tahun terakhir, dia terus berjuang mengajukan mutasi ke SMPN 1 Tirtomoyo agar bisa lebih tenang saat mengabdi sebagai guru karena lebih dekat dengan keluarganya. Surat pengajuan mutasi yang dia layangkan ke Dinas Pendidikan Magetan sejak 2018 belum mendapatkan respon, tetapi tidak menyurutkan semangatnya untuk selalu berjuang.
"Saya setiap tahun selalu mengajukan mutasi pindah lokasi tugas dari Magetan Wonogiri. Tapi selalu gagal," imbuh Andrianto.
Kepada siswanya di SMPN 2 Plaosan dia tularkan keyakinan itu dengan mengajak mereka menekuni kegiatan yang butuh perjuangan, yakni hiking, berjalan kaki naik turun Gunung Lawu.
"Setiap tahun ada kegiatan hiking kelas 9 semester awal. Mengitari Gunung Lawu dengan rute Magetan, Karanganyar, dan Ngawi. Saya terapkan agar siswa paham setiap kesuksesan itu harus ada perjuangan," ujar Andrianto.
Kesadaran itulah, yang membuat Andrianto terus bersabar dalam mengajukan mutasi, ia berikhtiar dengan nazar, bila dirinya dimutasi dia akan jalan kaki dari sekolah tempat dia mengajar ke rumahnya. Perjuangan tidak sia-sia, berakir dirinya menerima surat persetujuan mutasi dari Dinas Pendidikan Kabupaten Magetan.
Begitu dirinya mendapatkan surat persetujuan itulah Andrianto meniatkan diri untuk menunaikan nazarnya. Pada 31 Oktober 2024, dia menempuh 15 km perjalanan Magetan-Wonogiri dengan berjalan kaki.
"Alhamdulillah per 1 November saya sudah pindah mengajar di SMPN 1 Tirtomoyo, Wonogiri. Lokasinya dekat, satu kampung dengan rumah saya. Jaraknya hanya 3 km," jelas Andrianto.
Aksinya jalan kaki lintas provinsi melewati 8 Desa, diabadikan dalam video berdurasi lebih dari 4 menit, yang direkam sejumlah temannya dan diunggah ke media sosial hingga viral.
Dalam video itu Andrianto yang mengenakan seragam Dinas ASN, dengan tas ransel hitam tampak berjalan kaki melalui jalanan beraspal yang kadang menanjak kadang menurun. Saat melakukan aksinya itu, dia kalungkan sebuah kardus dengan tulisan yang menggambarkan aksinya, serta tulisan yang sama ditempelkan juga di bagian belakang tas ranselnya.
"Sukses Mutasi, jalan kaki lintas provinsi. 31 Oktober 2024," demikian tulisan yang dia kalungkan di leher dan dia tempelkan pada tas ranselnya.
Terlihat sekali perjuangan Andrianto di video, ia beberapa kali duduk beristirahat di tepi jalan karena kelelahan,ia juga sempat mampir ke sebuah warung untuk makan, hingga akhirnya melakukan sujud syukur saat tiba di tujuan.
(Redaksi)
Social Plugin