Revitalisasi Pringgodani : Lapangan Tenis Rp 1,6 Miliar di Tengah Jejak Anggaran Rp 18 Miliar


WONOGIRI, JATENG || wartajawatengah.com_ Deru pembangunan kembali menggema di kompleks Stadion Pringgodani, Wonogiri. Setelah proyek revitalisasi stadion pada 2024 menguras anggaran sekitar Rp 18 miliar, kini Pemkab Wonogiri kembali menggelontorkan dana Rp 1,6 miliar dari APBD perubahan dan definitif 2025 untuk merevitalisasi lapangan tenis.


Bupati Wonogiri Setyo Sukarno dalam seremoni peletakan batu pertama menegaskan bahwa pembangunan ini bertujuan meningkatkan kualitas sarana olahraga. 


“Harapan kami, prestasi tenis lapangan meningkat dan fasilitas olahraga masyarakat semakin memadai,” ujarnya.


Namun, di balik sambutan resmi itu, pertanyaan mengemuka : mengapa pembangunan dengan nilai miliaran rupiah kembali dilakukan dalam rentang waktu berdekatan, sementara proyek sebelumnya baru saja rampung?.


Investigasi menemukan bahwa Stadion Pringgodani, yang diresmikan sebagai Sport Tourism Center pada Mei 2025, telah dilengkapi fasilitas publik modern—mulai dari jogging track, arena skateboard, hingga lapangan basket.


 Anggaran Rp 18 miliar diklaim mencakup perombakan total tribun, taman, serta ruang publik. Kini, tambahan Rp 1,6 miliar kembali digelontorkan untuk satu cabang olahraga, yakni tenis. Sejumlah warga sekitar yang ditemui wartawan menyampaikan keraguannya.


 “Kami mendukung olahraga, tapi anggarannya kok terasa terlalu besar. Padahal jalan desa dan irigasi di banyak wilayah masih rusak,” ujar seorang warga Wonogiri yang enggan disebutkan namanya.


Pengamat kebijakan publik menilai perlunya transparansi detail penggunaan anggaran, proyek dengan nilai miliaran harus disampaikan secara trsasparan.


 “Setiap rupiah yang bersumber dari APBD harus bisa dipertanggungjawabkan. Proyek dengan nilai miliaran harus dilaporkan jelas, bukan hanya janji peningkatan fasilitas,” kata seorang akademisi dari Universitas Sebelas Maret Surakarta.


Proyek ini menambah daftar panjang pembangunan Stadion Pringgodani yang menelan biaya jumbo dalam dua tahun terakhir. Publik kini menunggu apakah lapangan tenis baru tersebut benar-benar akan melahirkan atlet berprestasi atau sekadar menjadi monumen anggaran.





(Red/Giyarto)