GUNUNGKIDUL, DIY || wartajawatengah.com– Sebuah video yang menampilkan seorang warga di Kabupaten Gunungkidul harus ditandu sepulang dari rumah sakit akibat akses jalan yang tidak memadai, viral di media sosial. Rekaman berdurasi 29 detik itu pertama kali diunggah akun TikTok @osengkangkung, Minggu (16/11) dini hari, dan langsung mendapat perhatian luas setelah direpost oleh sejumlah akun lainnya.
Dalam video tersebut disebutkan, warga harus melewati jalur sepanjang sekitar satu kilometer di atas pematang sawah yang licin. Kondisi itu membuat warga yang sakit maupun dalam keadaan darurat terpaksa digotong menggunakan tandu.
Hasil penelusuran menunjukkan, warga yang ditandu adalah Sardiyono (75), warga Padukuhan Ngrandu, Kalurahan Katongan, Kapanewon Nglipar, Gunungkidul. Ia baru saja diizinkan pulang setelah lima hari menjalani perawatan akibat gejala stroke di RS Panti Rahayu Kelor.
Karena kondisi fisiknya yang lemah dan akses menuju rumah sangat ekstrem, Sardiyono harus dibawa pulang secara manual dengan tandu oleh warga. Dukuh Ngrandu, Riyanto (40), membenarkan kejadian dalam video tersebut.
“Betul, warga yang ditandu itu adalah warga Padukuhan Ngrandu,” ujarnya, Senin.
Ia menambahkan, jalur menuju permukiman tersebut memang tidak memungkinkan dilalui kendaraan.
“Bahkan sepeda motor pun tidak bisa lewat ketika musim penghujan,” terang Riyanto yang turut membantu proses evakuasi warga sakit tersebut.
Warga lain, Genuk, mengungkapkan bahwa sedikitnya empat Kepala Keluarga atau sekitar 12 jiwa terisolir karena belum memiliki akses jalan yang layak. Melihat kondisi itu, warga kemudian berinisiatif meminta izin kepada pemilik lahan, Kromo Wiharjo (80), agar sebagian sawahnya dapat dijadikan jalan.
“Informasinya, pemilik sawah sudah merelakan lahannya untuk dibuat jalan selebar dua meter. Kata Pak Penewu Nglipar, jika lebar jalan minimal dua meter, pemerintah bisa mengusulkan pembangunan jalan,” jelas Genuk.
Warga berharap, setelah adanya pelepasan lahan tersebut, pemerintah segera menindaklanjuti pembangunan akses jalan agar kejadian serupa tidak terulang.
Pemerintah kalurahan dan kapanewon diminta segera berkoordinasi terkait penanganan akses jalan yang dinilai mendesak. Viral-nya video tersebut menjadi alarm kondisi infrastruktur pedesaan yang masih tertinggal dan perlu perhatian serius, terutama untuk keselamatan warga dalam situasi darurat.
(Red/pupung)

Social Plugin