KLATEN, JATENG || wartajawatengah.com – Ratusan seniman dari berbagai daerah tumpah ruah di Alun-alun Klaten, Rabu (1/10/2025). Mereka menggelar aksi damai sebagai bentuk solidaritas atas kasus pengeroyokan yang menimpa musisi kendang, Riyan Kirun, saat mengisi hiburan di sebuah hajatan di Desa Gemblegan, Kecamatan Kalikotes, Klaten.
Pantauan di lapangan, seniman berdatangan dari Klaten, Solo, Sukoharjo, Wonogiri, Semarang, Boyolali, Karanganyar, Sragen, Temanggung, hingga wilayah DIY. Tidak kurang dari 500 seniman ikut dalam barisan aksi solidaritas tersebut.
Mereka membawa spanduk bertuliskan
“Aksi Solidaritas Seniman Soloraya Nusantara: Tolak dan Kecam Kekerasan terhadap Seniman di Hajatan. Adili dan Hukum Berat Pelaku Kekerasan!”
Musisi kondang asal Boyolali, Abah Lala, juga hadir memberi dukungan.
“Kami satu jiwa, meski beda nyawa. Kalau ada teman yang terkena musibah, kami wajib menunjukkan kepedulian,” ujar Kombang.
Seniman asal Klaten sekaligus Wakil Ketua Seniman Kabupaten Klaten (Sekaten).
Menurutnya, aksi damai ini bukan sekadar unjuk rasa, tetapi juga langkah nyata untuk mendorong perlindungan terhadap pekerja seni.
“Kami rencananya akan audiensi ke
Polres Klaten, sekaligus sowan ke rumah dinas Bupati Klaten. Kami ingin menyampaikan harapan agar kejadian serupa tidak terulang,” tambahnya.
Ketua Sekaten, Sigit Tatmoko, menegaskan apresiasi setinggi-tingginya kepada Polres Klaten yang sigap menangani kasus tersebut.
“Kami berterima kasih karena pelaku sudah ditangkap. Ini bentuk keadilan awal bagi rekan kami,” tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, pemain ketipung asal Klaten berinisial RW menjadi korban pengeroyokan dalam resepsi pernikahan di Desa Gemblegan, Minggu (28/9/2025). Polisi bertindak cepat dan menetapkan tiga orang sebagai tersangka, masing-masing EA (35), AI (32), dan AR (32), warga Klaten.
Kasus ini kini dalam penanganan Satreskrim Polres Klaten. Sehubungan dengan terjadinya kasus pengeroyokan terhadap musisi di acara hajatan di Klaten, para seniman dari berbagai daerah menyampaikan pesan moral kepada masyarakat.
Kami menghimbau kepada seluruh warga masyarakat:
1.Hargai seniman yang hadir untuk menghibur. Mereka bekerja dengan hati, bukan untuk disakiti.
2.Tolak segala bentuk kekerasan dalam acara hiburan maupun hajatan.
3.Kendalikan emosi dan selesaikan masalah dengan musyawarah, bukan dengan amarah.
4.Ciptakan suasana aman dan damai dalam setiap kegiatan agar hiburan bisa dinikmati bersama.
5.Dukung penegakan hukum agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
“Seniman hadir untuk memberi keceriaan. Mari bersama menjaga, melindungi, dan menghormati mereka.”
(Red/Pupung/Alek.p)
Social Plugin