Viral !! Penabuh Kendang Jadi Korban Pengeroyokan di Hajatan Klaten : Polisi Tetapkan Tiga Tersangka


KLATEN, JATENG || wartajawatengah.com_ Dunia kesenian di Klaten kembali tercoreng. Seorang penabuh kendang menjadi korban pengeroyokan saat mengisi acara hajatan di Desa Tambak Gemblegan, Kecamatan Kalikotes, Kabupaten Klaten, Minggu (28/9/2025) sore.


Peristiwa yang sempat direkam warga dan viral di media sosial itu mengundang keprihatinan banyak pihak. Korban diketahui bernama Ryan Wahyu Saputra (23), warga Gumulan, Klaten Tengah. Ia mengalami luka di bagian pelipis kanan akibat dipukul dengan kursi lipat. Korban sempat mendapatkan perawatan di RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten dan kini menjalani rawat jalan.


Menurut keterangan Kasi Humas Polres Klaten AKP Suwoto, keributan bermula saat acara resepsi pernikahan dengan hiburan orgen tunggal. Perselisihan antara penonton dengan salah satu penyanyi memicu suasana tidak kondusif. Setelah sempat mereda, keributan kembali terjadi usai acara, hingga berujung pada pengeroyokan terhadap penabuh kendang.


“Dari hasil penyelidikan, Polres Klaten menetapkan tiga tersangka, masing-masing berinisial EA, AI, dan AR, seluruhnya warga Klaten,” jelas Suwoto, Senin (29/9/2025).


Polisi juga menduga para pelaku dalam kondisi dipengaruhi minuman keras saat melakukan penganiayaan. Atas temuan itu, penjual miras turut diamankan dan diproses melalui tindak pidana ringan (tipiring).

Barang bukti yang diamankan dari lokasi kejadian antara lain satu kursi lipat warna merah, kaos hitam bertuliskan madok, serta dua kemeja hitam milik pelaku.


Ketiga tersangka dijerat Pasal 170 ayat (2) ke-1 KUHP dan/atau Pasal 351 ayat (1) KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP, dengan ancaman hukuman maksimal tiga tahun penjara.


“Kami mengimbau masyarakat yang menggelar hajatan atau acara hiburan untuk mengajukan izin terlebih dahulu. Jika ada keributan, segera laporkan ke polsek atau Polres Klaten agar cepat ditangani,” tegas Suwoto.


Kasus ini menjadi perhatian para pelaku seni di Klaten. Mereka berharap kejadian serupa tidak terulang, serta meminta aparat menindak tegas pelaku penganiayaan agar seniman dapat bekerja dengan aman.






(Red/Alex.p)