GUNUNGKIDUL, DIY || Wartajawatengah.com_
Buntut dugaan penganiayaan yang dialami murid SLB yang dilakukan oknum Guru di Wilayah Gunungkidul, mendapatkan peringatan keras oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, DIY, Jumat (11/10/2024).
Kepala Disdikpora DIY Didik Wardaya meminta agar guru itu dicopot sementara, pencopotan sementara guru tersebut bertujuan agar proses kegiatan belajar mengajar (KBM) tak terganggu. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak sekolah untuk sementara membebastugaskan guru itu.
"Makanya kami minta kepala sekolah untuk sementara waktu membebastugaskan yang bersangkutan, jadi tidak mengajar, agar tidak menimbulkan traumatik terhadap murid," ujar Didik Wardaya.
Kepala Disdikpora DIY Didik Wardaya, beberkan, hasil pemeriksaan Guru SLB Gunungkidul yang diduga aniaya murid tesebut sudah mengakui perbuatan. Selain itu supaya ketika guru tersebut dimintai penjelasan baik di Dinas maupun di tempat lain dalam proses pemeriksaan berlanjut, agar tidak mengganggu proses KBM di sekolah.
"Hasilnya beliau mengakui melakukan, alasannya pertama karena khilaf dan (alasan) keduanya dari penumpukan masalah-masalah sebelumnya yang dilakukan murid tersebut," imbuh Didik Wardaya.
Ditambahkan Didik Wardaya menyatakan, masih harus melakukan pendalaman sebelum memutuskan sanksi yang akan dijatuhkan.
"Ya sanksinya kita lihat dari hasil pendalaman itu, artinya yang disampaikan saat mengkonfirmasi yang lain apakah anak tersebut atau teman-teman yang jadi korban penjelasannya seperti apa kita lihat nanti. Kalau sanksi seperti apa bisa ringan, sedang hingga berat," jelas Didik.
Disdikpora telah mendapat laporan terkait dugaan penganiayaan yang dilakukan guru terhadap muridnya. Peristiwa penganiayaan itu terjadi di SLB tersebut pada hari Senin (/7/10/2024), akibat penganiayaan tersebut korban mengalami luka lebam dan trauma.
Endang Suwartinah saudara korban, mengatakan, korban merupakan penyandang disabilitas intelektual, dalam peristiwa tersebut saat ini korban mengalami trauma.
"Luka pada kepala hingga pundak mengalami lebam, begitupun bagian perut. Karena itu sampai saat ini anak itu mengalami trauma dan tidak ingin sekolah," Pungkas Endang.
(Red/Pupung)
Social Plugin